BADUNG-Jurnalbali.com
Ketua umum federasi panjat tebing Indonesia (FPTI), Yeni Wahid mengapresiasi kepada Kadek Adi asih atlet speed putri yang berhasil meraih medali perunggu pada IFSC Climbing World Cup 2025, Sabtu (3/5/2025) di Peninsula Island Nusa Dua Bali setelah berhasil mengalahkan atlet panjat tebing asal Korea selatan dengan catatan waktu 7,27 detik.
——
Sebelumnya, kata Yeni, atlet yang baru berusia 19 tahun asal beluleng itu ditempatkan sebagai cadangan karena baru masuk di tim nasional pada 15 April 2025 tetapi malah berhasil meraih medali perunggu.
“Yang saya agak kaget bahwa, personilnya kadang-kadang bisa berubah ya. Yang kejutan besar adalah Kadek Adiasih, atlet Bali putri masih sangat muda usianya 19 tahun tapi berhasil menduduki peringkat ke tiga di kejuaraan dunia Bali ini dan sesungguhnya Kadek bukan yang dijagokan”, kata yeni
Lebih lanjut, Kadek dinilai sebagai atlet muda yang potensial, bukan hanya kemampuan teknisinya, tapi ketengan dan kemampuan mengatur ritme.
“Jadi kalau memang sudah olahraga elit seperti ini sudah atlet dunia, bukan semata skill saja, tetapi juga menata metal agar lebih sabar bisa mengatur ritme dan tidak buru-buru ini pelajaran baik sekali. Saya masih bersukur karena masih mendapatkan medali saya berterima kasih kepada atlet kita”, tambahnya.
Sementara itu, Desak Made Rita Kusuma Dewi, harus terhenti setelah terpeleset di ujung papan dan hanya mencatatkan waktu 9,17 detik. Meski begitu, Yenny menilai Rita telah berusaha memberikan yang terbaik.
“Mungkin masih mengatasi kegundahan kita mengerti. Pasti dia ingin memberikan yang terbaik cuma kadang-kadang ingin berikan prestasi untuk masyarakat bali justru itu yang membuat tergelincir jadinya. Semangatnya pasti inginenang inilah takdirnya”, pungkasnya
Penulis||Orin||Editor||Edo