Panjat Tebing Indonesia Menuju Olimpiade Los Angeles, Ini kata Yeni Wahid

03/05/2025 10:07
Array
Ketua umum federasi panjat tebing Indonesia FTPI Yeni Wahid saat ditemui di acara ifsc internasional federation sport of climbing (ifsc), di penisula, nusa dua, jumaat, 2/5/2025. (Foto/Orin).
banner-single

BADUNG-Jurnalbali.com

Meski belum berhasil menembus tiga besar dunia, perkembangan prestasi atlet panjat tebing Indonesia dinilai mengalami lompatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu disampaikan oleh Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yeni Wahid di penisula, nusa dua, jumaat 2/5/2025.

——-

Menurutnya, posisi atlet Indonesia di nomor lead kini telah menembus 20 besar dunia.

“Dulu waktu saya pimpin FPTI, peringkat atlet kita masih 80–100, lalu naik ke 40-an, dan sekarang sudah masuk 20 besar. Ini sebuah lompatan luar biasa yang harus diapresiasi,” ujarnya, Jumat (3/5).

Ia mengatakan, target untuk masuk tiga besar dunia masih membutuhkan waktu dan persiapan yang matang. Fokus saat ini adalah menyiapkan atlet untuk Olimpiade Los Angeles mendatang.

“Kita realistis. Untuk medali, belum. Tapi kita siapkan mereka agar bisa jadi peserta. Prestasi sekarang adalah fondasi ke depan,” ungkapnya.

Yeni juga menyoroti tantangan yang dihadapi atlet Indonesia di nomor lead, terutama dalam hal kemampuan berpikir kritis dan ketersediaan sarana prasarana. Ia menekankan bahwa dalam lead, atlet harus mampu menganalisis jalur yang dibuat secara acak sebelum pertandingan.

“Lead itu soal strategi, soal analisa medan. Jalur dibuat random, jadi atlet harus cepat menilai di mana menumpu, bagaimana mengaitkan kaki, dan sebagainya. Ini butuh critical thinking. Sayangnya, sistem pendidikan kita belum banyak menekankan itu,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa fasilitas panjat tebing di Indonesia juga masih terbatas.

“Poin di jalur lead itu diperbarui setiap tahun. Alatnya mahal, miliaran. Tapi ini penting karena dalam lomba, pasti pakai yang versi terbaru. Saya sudah lobi pemerintah agar mendukung penyediaan sarana mutakhir,” ucapnya.

Lebih jauh, Yeni menilai bahwa panjat tebing tidak hanya melatih fisik tetapi juga mental dan cara berpikir.

Baca Juga :   Ditemukan Dugaan Gudang Pengoplosan Gas Elpiji di Desa Sobangan- Mengwi, Kabarnya Dibekingi Aparat

“Anak-anak harus diajarkan untuk menganalisis, berpikir kreatif, problem solving. Sehingga anak-anak itu tidak gampang menyerah. Dari situlah muncul inovasi,” pungkasnya.

Penulis||Orin||Editor||Edo.

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya

Neuvěřitelný vizuální klam: Jen génius našel číslo Proč by se pohanka neměla Jen géniové: fascinující logická hra, kterou zvládnete za Jaké dveře jsou klíčem k jakým dveřím: Průhledný a bohatý: 5 kroků k dokonalému Záhada pro ty, kteří mají jestřábí zrak: Tajemství akvária: Jak dlouho trvá najít želvu?