Lewati 72 Jam Batas Kapasitas Oksigen, Ini Kabar Baru Pencarian KRI Nanggala

24/04/2021 04:22
Kapal Selam TNI AL, Nanggala 402
banner-single

DENPASAR Jurnalbali.com

Pukul 03.00 wita (subuh), Sabtu 24 April 2021 adalah batas akhir hitungan 72 jam kapasitas oksigen dalam kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan Utara Bali sejak Rabu 21 April 2021. Sejak Jumat 23 April, upaya pencarian dan penyelamatan terus dilakukan, bahkan lebih ditingkatkan karena mengejar deadline waktu 72 jam kapasitas oksigen. Secara bergantian, tim penyelamat terus menelusuri titik kordinat hilangnya KRI Nanggala 402.  

Hingga batas waktu 72 jam terlewati, tim pencari dan penyelamat yang bekerja bergantian melakukan pencarian belum menemukan tanda-tanda apa pun. Tim melakukan pencarian berdasarkan dua analisa. Pertama kapal selam KRI Nanggala 402 masih mengambang, dan analisa kedua kapal naas tersebut telah masuk ke dasar laut dan diam di sana.

Upaya terus dilakukan. Tim penyelamat dari Mabes Polri yang turut diterjunkan dalam upaya pencarian bahkan telah menerjunkan pula sebuah robot selam yang bisa menjangkau hingga 300 meter ke dasar laut. ‘Tim dari Mabes Polri sudah juga mengerahkan sebuah robot yang bisa melacak keberadaan KRI Nanggala hingga kedalaman 300 meter di dalam laut. Namun memang belum dijumpai tanda-tanda dimana KRI Nanggala 402 tepatnya berada,’ ujar Kadispen Mabes Polri Argo Yuwono dalam jumpa Pers di Posko Penyelamatan Jumat 23 April 2021.

Dijelaskan, pencarian kini terpusat di perairan utara laut Bali, atau tepatnya pada jarak 40 km atau 25 mil dari Pelabuhan Celukan Bawang Buleleng Bali. Penentuan titik pencarian di lokasi tersebut berdasarkan analisa teknis dan temuan tumpahan minyak serta tarikan magnet yang telah ditemukan sebelumnya.  

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut TNI, Laksamana TNI Yudo Margono memastikan bahwa persediaan oksigen yang tersimpan dalam Kapal Selam KRI Nanggala 402 hanya bertahan sekitar 72 jam atau setidaknya tiga hari. Itu berarti pada Hari Sabtu 24 April mendatang, kapal selam KRI Nanggala 402 harus ditemukan.Hal itu diungkap KSAL Margono saat melakukan jumpa Pers di Danlanal banyuwangi Kamis 22 April 2021. “Sampai sekarang belum ada bukti otentik. Artinya belum terdeteksi secara otentik koordinat tenggelamnya KRI Nanggala 402. Sehingga kita belum bisa menyimpulkan apa pun,’ ujar Laksamana Margono. 

Baca Juga :   Ngotot Banding ke Pengadilan Tinggi, Baba Siheng Gugat Tanah Keuskupan Denpasar Tanpa Bukti Batas Tanah

Pihak TNI juga membantah informasi yang beredar dikalangan luas masyarakat bahwa titik kordinat hilangnya KRI Nanggala 402 sudah ditemukan berdasarkan analisa temuan tumpahan minyak di permukaan laut. Dijelaskan bahwa temuan tumpahan minyak tersebut bisa terjadi karena dua penyebab. Spekulasi pertama telah terjadi insiden di bawah laut yang membuat tanki bahan bakar kapal pecah dan minyak tumpah. Spekulasi kedua, awak kapal sengaja membuang sebahagian bahan bakar kapal agar badan kapal menjadi ringan dan dengan mudah dapat muncul ke permukaan. “Analisa kita sementara seperti itu. Ada insiden tanki pecah atau sengaja membuang bahan bakar,’ tegasnya. (*/Bil)

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya