Webinar FKPT Bali, BNPT RI Tegaskan Waspadai Media Sosial Jadi Sarana Transformasi Paham Radikalisme

10/08/2021 02:51
Plt Kasubdit Pengawasan BNPT RI, Faizal Yan Aulia, S.Fil, M.Sc dan Ketua FKPT Bali, I GustAgung Ngurah Sudarsana, SH, MH. (FOTO/Screeshot)
banner-single

DENPASAR Jurnalbali.com

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, kembali menggelar webinar bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Bali. Kegiatan webinar Diskusi Workshop dan Lomba Video Pendek Kreatif Indonesia Tangguh, yang diselenggarakan pada Selasa 10 Agustus 2021 tersebut adalah kegiatan tahunan BNPT RI. Kali ini Pelaksana Kegiatan adalah Bidang Pemuda FKPT Bali.

———————

Tak kurang dari 122 pelajar dan mahasiswa terlibat aktif dalam kegiatan  webinar Diskusi Workshop dan Lomba Video Pendek Kreatif Indonesia Tangguh tersebut. Dari seluruh SMA Negeri di Bali mengutus masing-masing 10 orang pelajar, dan selebihnya adalah mahasiswa dari Universitas Udayana Denpasar.

Plt Kasubdit Pengawasan BNPT RI, Faizal Yan Aulia, S.Fil, M.Sc dalam kesempatan menyampaikan sambutan pembukaan kegiatan, mengajak para peserta untuk menyadari bahwa pemuda dan pelajar adalah masa depan bangsa.

Oleh karena itu, ia meminta agar generasi muda tidak malah merusak masa depannya sendiri. ‘Generasi muda harus menyadari bahwa semua paham dan ajaran yang mengarah pada pengingkaran terhadap Pancasila dan NKRI harus ditolak dan dilaporkan kepada pihak Sekolah dan aparat berwajib,’ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, generasi muda juga harus mengenali dengan baik segala bentuk penyebaran dan perekrutan kelompok-kelompok radikalisme dan sekaligus melaporkannya kepada pihak sekolah dan aparat berwajib.

Mengenali segala bentuk narasi atau tulisan secara langsung atau melalui media sosial apapun yang mengarah pada tindakan intoleransi. ‘Karena inni akan melemahkan Kebhinekaan dan merusak perdamaian masyarakat serta menebarkan kebencian atas golongan atau kelompok tertentu,’ ujar Faizal.

Dikatakan, saat ini propaganda paham radikalisme dan intoleran sangat gencar, terutama melalui media sosial, Facebook, instagram, WhatsApp, Twiter dan lain lain.

Pola seperti ini sudah sangat massif. Karena bagi kelompok intoleran dan radikal, media sosial merupakan sarana transformasi paham dan perutan yang sangat efektif. ‘Inilah yang selalu harus kita waspadai bersama. Apalagi saat ini kelompok generasi muda adalah target utama perekrutannya,’ kata Faizal.

Baca Juga :   Stefanus Gandi Turun Langsung Tinjau pembangunan Gereja, Ini Harapan Umat Paroki Lengkong Cepang Lembor Selatan 

Sementara itu, Ketua FKPT Bali, I GustAgung Ngurah Sudarsana, SH, MH dalam pemaparan singkatnya menegaskan bahwa pelajar dan pemuda umumnya berpotensi terpapar radikalisme. Apalagi didukung dengan era digital dimana penggunaan internet dapat menembus segala platform komunikasi.

Dikatakan, potensi intolerasi dan radikalisme di setiap daerah cukup tinggi, tak terkecuali di Bali. ‘Inilah yang kita perlu sangat waspadai. Mari perkuat cina tanah air dan bela negara. Libatkan diri dalam kegiatan positif dalam organisasi sekhe dan lain-lain,’ ujar Agung Ngurah Sudarsana yang tak lain adalah Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bali ini.

Menyadari hal-hal tersebut, ia lantas mengajak seluruh generasi muda di Bali untuk berpatisipasi melakukan konter narasi intoleran yang menggunakan media apapun. Pergunakan kata-kata yang menyejukan dalam media sosial, dan antara lain mengikuti lomba video pendek.

‘Teliti setiap informasi yang muncul dalam media sosial. Cek apakah benar informasi tersebut sesuai fakta di lapangan, ujar Ngurah Sudarsana.

Dikatakan, pada umumnya paham radikalisme dan intoleran sangat anti dengan kemapanan. Karena itu jangan tinggalkan kearifan lokal dan adat budaya Bali yang sudah terbukti secara ilmiah sangat kuat perannya dalam menangkal paham-paham radikalisme dan intoleransi khususnya di Bali.

Hargai kebhinekaan sebagai keniscayaan dan tumbuhkan dan perkuat Kebersamaan. ‘Jangan merasa bahwa teman kalian mungkin satu bangku dalam sekolah. Jangan bedakan Agamanya. Orang Bali adalah orang ber-KTP Bali, siappun saudara kita dari agama manapun, tunjukan bahwa kalian adalah putra Bali,’ tutup Ngurah Sudarsana. (*/Bil)

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya