Gubernur Bali Minta Percepat Integrasi Usada Bali dalam Layanan Kesehatan Daerah

25/05/2025 01:25
Array
Gubernur Bali, Wayan Koster, saat menghadiri rapat koordinasi bersama Tim Percepatan Pelaksanaan Layanan Kesehatan Tradisional, di gedung kertha Sabha, pada, Sabtu, 24/5/2025. (Foto/ist)
banner-single

DENPASAR-Jurnalbali.com

Gubernur Bali, Wayan Koster, kembali menegaskan komitmennya untuk mengembangkan pengobatan tradisional Bali atau Usada Bali agar dapat diintegrasikan secara sistematis dan terstandar dalam layanan kesehatan di Bali. Hal tersebut disampaikan Koster dalam rapat koordinasi bersama Tim Percepatan Pelaksanaan Layanan Kesehatan Tradisional, Sabtu (24/5) di Gedung Kertha Sabha, Jayasabha, Denpasar.

——

“Pengobatan tradisional Bali merupakan warisan leluhur yang telah terbukti memberikan manfaat kesehatan bagi masyarakat secara turun-temurun. Sudah saatnya kita mengintegrasikan metode ini dalam sistem pelayanan kesehatan secara lebih sistematis dan terstandar,” tegas

Koster di hadapan para peserta rapat.Koster menekankan pentingnya regulasi, pembinaan, serta penelitian mendalam untuk mendukung legalitas dan efektivitas pengobatan tradisional. Ia juga meminta tim percepatan agar menyusun SOP, melakukan sertifikasi terhadap praktisi, serta membangun pusat layanan dan edukasi berbasis Usada Bali.

Beberapa langkah prioritas yang harus segera dilakukan, kata Koster, antara lain pendataan jenis tanaman obat yang digunakan dalam usada, pengembangan kawasan khusus untuk budidaya tanaman obat tradisional, inventarisasi lontar-lontar pengobatan, serta penguatan laboratorium pengobatan tradisional.

“Percepatan ini tidak hanya untuk pelestarian budaya, tapi juga bagian dari upaya kemandirian dan kedaulatan di bidang kesehatan,” ujarnya.

Ia menambahkan, pengembangan Usada Bali juga berpotensi menjadi daya tarik pariwisata berbasis kesehatan (health tourism) dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Koster turut menginstruksikan percepatan proses legislasi perlindungan dan pengembangan pengobatan tradisional Bali sebagai bagian dari implementasi visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

“Ini bagian dari penguatan identitas Bali sebagai pusat kebudayaan, sekaligus pelopor pengobatan tradisional di tingkat nasional,” tandasnya.

Rapat tersebut turut dihadiri Koordinator Tim Percepatan Layanan Kesehatan Tradisional, Prof. apt. Dr. rer.nat. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si., Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, serta sejumlah undangan terkait lainnya.

Baca Juga :   Pertama Kali Esports Resmi Jadi Cabor Eksibisi di PON

Penulis||Rls||Editor||Edo

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya