Cafe PICA, dari Jurnalis yang Merambah Bisnis

07/02/2021 06:01
Pengusaha muda dan para profesional memanfaatkan lokasi strategis Cafe PICA untuk berdiskusi berbagai hal
banner-single

DENPASAR JURNAL BALI –

Lokasi yang strategis. Mudah dijangkau karena persis berlokasi di denyut jantung kota Denpasar. Cafe PICA menyempil di tikungan Pojok Sudirman, jalan PB Sudirman Denpasar. Tempat tongkrongan milenial dimana siapapun dengan mudah berinteraksi dengan para jurnalis. Sebab selain ada empat jurnalis pengelola, cafe PICA juga punya magnet kuat untuk menarik jurnalis lain untuk bertandang ke sana.

 

Tak hanya jurnalis, berbagai kaum profesional, seperti polisi, jaksa, hakim dan pengacara juga jadikan cafe PICA sebagai ladang inspirasi ala warga milenial. “Tempat ini nyaman, makanan dan minumannya cukup berkelas dengan harga pantas tak begitu menguras,” ujar salah seorang pengunjung yang ditemui Sabtu 6 Februari 2021.

 

Cafe PICA memang letaknya sangat strategis. Selain berada di pusaran jalur jalan protokol, dia juga berada dekat dengan kompleks perkantoran yaitu Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi Denpasar, dan Kantor Korem 163/Wiryasatya. Cafe PICA juga letaknya hanya berseberangan jalan dengan McD Denpasar serta Matahari Supermarket.

 

Nama PICA sendiri sesungguhnya adalah akronim nama depan dari para jurnalis pengelolanya. Ada Piter Sahertian jurnalis senior Media Group, Ada Igo Kleden ketua PENA NTT Bali dan pemilik beberapa media online. Ada Chris yang tak lain adalah jurnalis handal asal Timor Leste yang kini CEO Fajarbadungnews.com berkolaborasi dengan Ambros Boli Berani, koresponden TV Australia sekaligus jurnalis lintasnusanews.com.

 

“Saya merasa betah di sini. Tinggal bawa lap top, kita duduk sekian jam jadilah beberapa berita kita edit dan posting. Harga makanan dan minuman di sini harga damai. Artinya kalau kebetulan uang di dompet kurang ya sisanya kita berdamai bayar belakangan. Khusus untuk wartawan ada harga damai, ‘ ujar Apolo Daton seorang wartawan senior sebuah media cetak di Bali.

Baca Juga :   Petani Kopi Manggarai Kurang Edukasi, Diduga Penyebab Harga Anjlok

 

“Orang lain boleh bilang ini tempat tongkrongan biasa, tapi saya bilang ini tempat tongkrongan PICA: Para Insan Cerdas Amanah. Itu kepanjangan PICA menurut saya, ” ujar Edo salah seorang pengunjung yang berprofesi sebagai wartawan di Denpasar. */Bil

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya