Pertumbuhan Bitcoin tampaknya tak terhentikan, bahkan ketika dunia menunggu hasil pemilu presiden AS. CEO BlackRock, Larry Fink, memberikan prediksi menarik tentang masa depan aset digital ini. Siapa pun yang terpilih sebagai pemimpin AS, Fink yakin Bitcoin akan terus berkembang. Lalu, apa arti dari prediksi ini untuk masa depan kripto?
Seiring berkembangnya teknologi, Bitcoin dan aset digital lainnya semakin diakui oleh investor global. Larry Fink menyoroti potensi besar aset digital sebagai kelas aset yang semakin dilirik oleh banyak institusi besar.
Hal ini mirip dengan transformasi industri hipotek, yang dulunya berjalan lambat hingga adanya kemajuan dalam data dan analitik yang mengubah sektor tersebut. Begitu pula dengan Bitcoin, yang diperkirakan akan terus tumbuh seiring peningkatan transparansi dan likuiditas pasar.
Fink juga menyamakan Bitcoin dengan emas. Seperti emas, Bitcoin dianggap sebagai penyimpan nilai yang kuat, membuatnya menarik sebagai investasi jangka panjang.
Menurut Fink, salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan Bitcoin bukanlah regulasi, melainkan likuiditas dan transparansi.
Dalam pasar yang semakin terbuka dan transparan, investor dapat lebih percaya diri dalam menempatkan modal mereka pada aset digital seperti Bitcoin. Peningkatan likuiditas juga membuat aktivitas jual beli Bitcoin lebih mudah dan cepat, memfasilitasi pertumbuhan ekosistem kripto secara keseluruhan.
Menariknya, baik Donald Trump maupun Kamala Harris, dua kandidat terdepan dalam pemilu AS, telah menyatakan dukungan terhadap aset digital. Ini menunjukkan bahwa siapa pun yang terpilih sebagai presiden AS mungkin akan lebih mendukung ekosistem kripto, membantu mempercepat adopsi Bitcoin secara global.
Analis di Standard Chartered bahkan memperkirakan bahwa harga BTC bisa menyentuh $200.000 pada tahun 2025, terlepas dari siapa yang menjadi presiden. Prediksi ini memperkuat pandangan bahwa pertumbuhan Bitcoin tidak akan terhambat oleh dinamika politik AS.
Selain Amerika Serikat, Fink juga menyoroti bagaimana negara-negara seperti India dan Brasil sedang sukses dalam mengimplementasikan digitalisasi mata uang. Negara-negara ini bergerak cepat dalam merangkul aset digital, menunjukkan bahwa adopsi kripto bukan hanya tren sementara, melainkan masa depan sistem keuangan global.
Bagi para investor, prediksi CEO BlackRock, Larry Fink, menunjukkan peluang besar untuk tetap mempertimbangkan Bitcoin sebagai bagian dari portofolio investasi aset kripto jangka panjang. Dengan likuiditas yang semakin meningkat, transparansi yang lebih baik, serta dukungan dari berbagai negara, Bitcoin diperkirakan akan tetap menjadi aset digital yang kuat.
Selain itu, dengan ETF Bitcoin yang terus berkembang, aset ini semakin mudah diakses oleh investor institusional maupun individu. Ini adalah tanda jelas bahwa Bitcoin bukan lagi hanya spekulasi, tetapi semakin menjadi alat investasi yang diakui secara luas.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES