Menyingkap Prostitusi Terselubung Berkedok Tempat Pijat di Labuan Bajo (1)

17/02/2021 11:29
Array
Ilustrasi praktek prostitusi ----FOTO Ist
banner-single

LABUAN BAJO Jurnal Bali.com –

Mengintip tempat esek esek atau prostitusi berkedok tempat pijat di kota Labuan Bajo sungguh mengagetkan. Bagaimana tidak, tempat pijat dengan plus pelayanan ekstra tersebut bertumbuh subur di kota yang berlabel kota wisata super premium. Wartawan Jurnal Bali.com berhasil mengungkap banyak cerita di balik praktek prostitusi di Labuan Bajo. Hasil penelusuran akan diterbitkan secara bersambung setiap hari mulai hari ini 18 Februari 2021.

—————————-

Pantauan Jurnalis Jurnal Bali.com, tempat esek esek tersebut sangat mudah dijangkau oleh setiap kalangan karena letak tempat yang sangat terbuka dan dekat dengan pemukiman warga. Di Jalur Bandara misalnya, dari pantau jurnalis Jurnal Bali.com, ada tiga tempat. Kemudian di jalur Wae Mata, Pasar Baru, Patung Caci, Gorontalo, dan beberapa titik lainnya. Selain tempat pijat, kos kosan pun marak terjadinya praktek prostitusi. Ada yang datang langsung dan ada yang memesan melalui aplikasi pertemanan. 

Jurnalis Jurnal Bali.com mencoba menyambangi salah satu tempat pijat di jalur Bandara. Di tempat itu, para terapis duduk di ruangan depan menggu pelanggan. Pakaian yang digunakan para terapis ini tidak seperti terapis pijat sungguhan. Ada yang mengenakan gaun, dress mini, celana pendek mini, dan pakaian tembus pandang.

 

Di ruang tamu, jurnalis Jurnal Bali.com dipersilahkan duduk oleh para terapis sambil menawarkan minuman dingin.

Terapis   : Duduk dulu mas. Mau minum apa? (Menyapa dengan lembut)

Jurnalis : Air putih saja Mba tapi yang dingin ya. (Dengan nada sedikit gugup).

 

Maklum ini tantangan pekerjaan jadi harus totalitas. Salah seorang trapis dengan postur tubuh pendek dan gaun warna merah beranjak dari sofa tempat duduknya dan mengambilkan air minum.

Baca Juga :   Diduga Frustrasi, Pria 40 Tahun Gantung Diri, Ditemukan Menggantung Tak Bernyawa

Terapis : Ini airnya mas. (ramah pada tamu).

Jurnalis : Oh ia makasi ya Mba.

Terapis : Ga usah malu malu dan takut mas. Santai aja. Di sini santai kok.

(Ujar salah satu terapis yang sedang berbaring di sofa sambil main HP).

 

Terapis : Asli mana mas?

(Tanya salah seorang wanita yang usianya sekitar belasan tahun).

Jurnalis : Asli sini (orang Labuan Bajo) Mba.

 

Di ruangan tamu ada 8 orang terapis. Pantauan Jurnal Bali.com, mereka semua berasal dari pulau jawa. Jurnal Bali.com mencoba membuka obrolan terbuka dengan para terapis di ruang tamu.

Jurnalis : Berapa kalau pijat Mba?

Terapis : Memang Mas mau pijat aja atau lengkap?

(Jawab salah seorang terapis bernama Andien).

Jurnalis : Lengkap gimana maksudnya Mba?

Terapis : ” Aduhhh….Mas belum pernah ke sini ya,  atau ke tempat pijat lain belum pernah nyoba ya Mas? (Tampak mulai kesal).

Jurnalis : Aku baru pernah Mba.

Terapis : Kerja di mana sih Mas? Kok ga pernah mijat.

(Sambil matanya memandang ka arah temannya yang sedang senyum seolah olah menyindir).

Jurnalis : Saya baru pulang dari rantauan Mba. Dan baru 1 bulan di sini. Jadi masih nganggur.

Terapis : Ohhhhhhhhh gitu. Ya udah gini aja Mas pilih dulu terapisnya setelah itu masuk kamar dan pijat sambil ngobrol di dalam kamar ya. Nanti dikasih tahu sama terapisnya. Atau mau sama aku?”

(Dia berujar dengan sedikit gurau). —— BERSAMBUNG

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya