Pembangunan Dermaga Loh Buaya dan Jalan Setapak di Rinca, Ini Penjelasan Menteri PUPR

21/02/2021 09:34
Pembangunan Jurasic Park di Pulau Rinca Labuan Bajo ---FOTO ist
banner-single

JAKARTA Jurnal Bali.com

Pemerintah Pusat menunjukkan konsistensi untuk menjadikan daerah tujuan wisata Labuan Bajo – Manggarai Barat – Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai daerah Tujuan Wisata (DTW) super premium. Konsistensi tersebut dinjukkan dengan mendorong percepatan pembangunan fisik dan infrastruktur di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo – NTT, yang dikenal sebagai destinasi wisata premium, dengan biawak Komodo sebagai icon utama.

——————-

Adapun salah satu kawasan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo – NTT yang bakal ditata adalah Pulau Rinca yang saat ini progresnya mencapai 37 persen. Penataan ini meliputi, Dermaga Loh Buaya, yang merupakan peningkatan dermaga eksisting. Kemudian, bangunan pengaman pantai yang sekaligus berfungsi sebagai jalan setapak untuk akses masuk dan keluar ke kawasan tersebut. Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti dalam siaran Pers Jumat, 19 Februari 2021.

“Apa yang kami bangun di DPSP Labuan Bajo tidak hanya berdasarkan perencanaan, tetapi kami sangat memperhatikan masalah lingkungan,” Jelas Diana.

Baca Juga :   Menyingkap Prostitusi Terselubung Berkedok Tempat Pijat di Labuan Bajo (1)

Karena itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembangunan infrastruktur di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo – NTT untuk menjadi kawasan wisata premium.

Dikatakan, penataan di DPSP Labuan Bajo sesuai dengan peraturan dan kaidah yang berlaku. Ini merupakan usaha untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Labuan Bajo yang juga diharapkan dapat menjadi multiplier effect.

Penataan juga dilakukan pada Elevated Deck pada ruas eksisting yang berfungsi sebagai jalan akses yang menghubungkan dermaga, pusat informasi serta penginapan ranger, guide dan peneliti, dirancang setinggi 2 meter agar tidak mengganggu aktivitas komodo dan hewan lain yang melintas serta melindungi keselamatan pengunjung.

Baca Juga :   Menyingkap Prostitusi Terselubung Berkedok Tempat Pijat di Labuan Bajo (Bagian 2)

 

Design pembangunan Jurasic Park di Pulau Rinca

 

Selanjutnya, penataan juga dilakukan pada bangunan Pusat Informasi yang terintegrasi dengan elevated deck, kantor resort, guest house dan kafetaria, serta bangunan penginapan untuk para ranger, pemandu wisata, dan peneliti, yang dilengkapi dengan pos penelitian dan pemantauan habitat komodo. “Kami akan meminimalisasi persinggungan antara wisatawan dengan satwa sehingga para satwa tidak akan terganggu. Nantinya juga akan ada edukasi agar para wisatawan tetap nyaman dan aman selama berkunjung,” ujar Diana.

Baca Juga :   Menyingkap Prostitusi Terselubung Berkedok Tempat Pijat di Labuan Bajo, Berapa Uang yang Masuk Kantong Wanita Terapis?  (Bagian 3/Habis)

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sendiri mengatakan, pembangunan infrastruktur di DPSP Labuan Bajo dilaksanakan dengan tetap memperhatikan aspek konservasi lingkungan. “Pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pengembangan infrastruktur yang mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial dan ekonomi,” kata Basuki dalam siaran pers, Jumat, 19 Februari 2021. */Kontri

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya