RUTENG Jurnalbali.com
Berbahagialah setiap orang yang dikaruniai kesempurnaan mental dan fisik oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi tidak demikian dengan seorang gadis belia di Kampung Muwur Desa Wae Mantang kecamatan Rahong Utara KabupatenMmanggarai bernama, Afni.
———————–
Gadis lulusan SMK di Ruteng ini berjuang sendiri memelihara kedua orang tuanya yang menderita sakit jiwa. Hal yang mengenaskan dan membuat terharu, Afni memelihara kedua orang tuanya yang terpaksa dipasung kakinya agar tidak bepergian karena mengidap sakit jiwa.
Pemilik akun facebook atas nama Maksimus Ambor Rahut adalah orang yang memposting kisah pilu yang dialami Afni pada akun facebooknya Kamis 19 Agustus 2021.
Sontak, setelahMaksimus memposting peristiwa memilukan itu, ribuan netizen (facebookers) berkomentar pada postingan facebook Maksimus.
Seluruh komentar bernada positif bahkan berterimakasih kepada Maksimus yang sudah menemukan kisah pilu tersebut dan mempostingnya di akun facebook miliknya sehingga mengundang simpati ribuan orang.
Bahkan pada hari yang sama, berkat postingan Maksimus, Bupati Manggarai Heri Nabit bersama Wakil Bupati Manggarai Heri Ngabut langsung mendatangi rumah Afni.
Pada hari itu juga, dua pemimpin Manggarai ini menjemput kedua orang tua Afni yang mengidap penyakit kelainan jiwa untuk di rawat di Klinik Kesehatan Jiwa Renceng Mose di Ruteng Ibu kota Kabupaten Manggarai.
Lagi-lagi berkat niat baik Pemilik akun facebook atas nama Maksimus Ambor Rahut, Bupati dan wakil Bupati Manggari mengulurkan belas kasihan kepada gadis Afni. Ia pun dijanjikan akan dibiayai untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi di Kota Ruteng oleh Pemkab Manggarai.
Sementara itu, pemilik akun facebook atas nama Maksimus Ambor Rahut yang dibuhungi media ini melalui pesan inbox Facebook, menyatakan senang bila ada media yang mengexpose kisah pilu Afni yang telah dipostingnya di akun facebook miliknya.
Lewat akun facebooknya Maksimus Menulis sekelumit kisah derita yang dialami Afni selama beberapa tahun terakhir.
Dikisahkan, selain harus memeliharan ayahnya, Siprianus Jehudin dan adik dari ayahnya, Donatus Dasor yang sama-sama menderita sakit jiwa dan dipasung di rumah, Afni juga merawat ibu kandungnya yang juga mengidap penyakit yang mirip penyakit yang diderita ayah dan pamannya.
Ibu kandung Afni sering menderita kehilangan kesadaran dan suka berbicara sendiri mirip orang yang mengidap stress berat.
Selain merawat tiga orang tua tersebut, Afni juga harus menghidupi 3 orang adiknya. Adiknya yang pertama harus putus sekolah di Kelas 2 SMP karena ketiadaan biaya. Sementara dua adiknya yang lain masih duduk di kelas 6 dan 4 SD. (*/Bil)