Menteri Pariwisata : Jika tak Diselamatkan, Pantai Pandawa Hanya Sampai Maret

12/02/2021 10:39
Array
Menparekraf Sandiaga Uno melakukan peninjauan ke Desa Wisata Kutuh, di Kabupaten Badung, Kamis 11 Februari 2021. - foto: Istimewa
banner-single

JIMBARAN Jurnal Bali –

Kebangkrutan perlahan yang dialami beberapa obyek wisata di Bali akibat pandemic covid-19, kian memperihatinkan. Salah satu obyek wisata yang benar-benar akan bangkrut jika tidak segera diselamatkan adalah Pantai Pandawa yang trerletak di Desa Kutuh, Jimbaran Bali. Panatai yang sempat meraup kunjungan meroket sebelum pandemi ini, kini sangat terancam. Hal itu diungkapkan Langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Solahudin Uno, saat melakukan peninjauan ke Desa Wisata Kutuh, di Kabupaten Badung, Kamis 11 Februari 2021.

 

Oleh karena itu, dalam peninjauannya, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, pihaknya tengah menyiapkan langkah strategis untuk membantu pemulihan desa-desa wisata yang terdampak pandemi covid-19, termasuk diantaranya obyek wisata Pantai Pandawa di Desa Wisata Kutuh Badung.

Dikatakan Sandiaga, pandemi covid-19 yang sudah hampir setahun melanda Indonesia dan bali khususnya, telah menghantam keras Desa Wisata yang telah berstatus mandiri bahkan menjadi percontohan desa wisata pada tingkat nasional ini. Salah satu contoh adalah Pantai Pandawa yang sebelum pandemi, biasa dikunjungi 3.000 wisatawan per hari. Dari tingkat kunjungan sejumlah itu, desa ini berhasil menghasilkan Rp 50 miliar per tahun. “Tapi karena pandemi, pendapatannya menurun sampai 90 persen sehingga mengakibatkan lebih dari 200 usaha kecil dan lebih dari 290 tenaga kerja serta 3.000 lebih warga di desa adat ini ekonominya sangat menurun,” kata Menparekraf Sandiaga.

Dari hasil peninjauan dan diskusi, Menparekraf mengatakan, pihaknya akan menyiapkan program dan langkah-langkah strategis yang cepat, tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. “Menurut Bendesa Adat, tingkat survival di sini hanya cukup sampai bulan Maret, jadi ini ada kedaruratan. Karena kita harus betul-betul menyelamatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Sandiaga.

Baca Juga :   Polemik Lahan Parkir di Akses Utama Jalan Masuk FH Unud, RS Sanglah Akhirnya Mengalah

Dari Kemenparekraf/Baparekraf sendiri, program yang bisa dijalankan antara lain adalah stimulus, bantuan sosial, program BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman), dan lainnya. “Program-program yang setidaknya bisa menggerakkan aktivitas di sini, dan ini harus kita eksekusi secara cepat,” kata Sandiaga.

Desa Wisata Kutuh yang juga mempunyai lapangan bola dengan rumput terawat rapi dan mempunyai program unggulan ‘bolabali’, kegiatan tahunan yang biasanya mendatangkan wisatawan mancanegara. Tahun ini, penyelenggaraannya akan dilaksanakan mulai bulan Juli 2021. Kegiatan ini akan menjadi ajang sport tourism yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Saat bertemu Gubernur Wayan Koster, Menparekraf mengatakan, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Bali juga sedang merencanakan program padat karya senilai Rp 186 miliar. Program itu akan direalisasikan di 177 desa wisata di Bali. Diharapkan 15.000 pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terakomodir dalam program ini setiap harinya. Menparekraf Sandiaga Uno berkantor di Bali kali ini akan berlangsung hingga Sabtu 13 Februari 2021. */Bil

 

Foto

Menparekraf Sandiaga Uno melakukan peninjauan ke Desa Wisata Kutuh, di Kabupaten Badung, Kamis 11 Februari 2021. – foto: Istimewa

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya