Menpora Kena ‘Prank’ Koster, Putu Artha Menduga Israel Tak Akan Datang Bukan Karena Penolakan Koster

15/04/2023 03:55
Array
Menpora RI, Dito Ariotedjo, bersama Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC), Raja Sapta Oktohari saat menyerahkan logo WBG kepada Gubernur Bali, Wayan Koster di Jayasabha (foto kiri), Gusti Putu Artha (foto kanan) – Foto/Ist/crop
banner-single

DENPASAR,Jurnalbali.com – 

Belum terbayar kekecewaan masyarakat pencinta sepak bola Indonesia lantaran batalnya gelaran sepak bola piala dunia U-20 akibat penolakan keikutsertaan Timnas Israel oleh Gubernur Bali Wayan Koster serta beberapa eksponen masyarakat lain di Indonesia, kini menyeruak polemik baru. Lagi-lagi tentang keikutsertaan Negara Israel dalam perhelatan World Beach Games (WBG) 2023 Agustus mendatang, dimana Bali telah ditunjuk sebagai tuan rumah event internasional tersebut.

———-

Dan, lagi-lagi benang kusutnya ada pada Gubernur Bali, Wayan Koster sebagai tokoh kunci dalam posisi Bali sebagai tuan rumah event olahraga internasional tersebut.  

Praktisi politik Gusti Putu Artha, yang juga mantan anggota KPU Pusat, saat diwawancarai via telephon seluler Sabtu 15 April 2023 memberi penjelasan tentang pendapatnya panjang lebar. Ia mengatakan bahwa sejak risilis pertama muncul, bahasa Koster sudah bersayap, yakni “mendukung WBG sesuai konstitusi”. Belakangan rilis resmi yang dipublish Pemprov Bali bahwa Koster mendukung WBG asal Israel tak ikut. Artinya, Menpora kena prank.

Mengapa demikian kata Artha, karena Menpora dalam pernyataannya yakin 1000 persen bahwa ajang bisa digelar dengan kehadiran Israel. Menpora berasumsi bahwa Koster mendukung walau Israel ikut. Padahal tidak demikian.

‘Nah, sikap kaku Koster menolak Israel ini menurut saya adalah pelanggaran atas asas pengelolaan pemerintahan yang baik (good governance),’ ujarnya.

Alasan yang ia kemukakan antara lain, Pertama, pelanggaran atas UU Pemda. Dimana wewenang hubungan internasional adalah ranah pemerintah pusat, bukan pemerintah daerah. ‘Gubernur Koster juga salah menjadikan Permenlu no. 3 Tahun 2019 sebagai rujukan,’ jelasnya.

Dikatakan pula, jika rujukan hukum digunakan Koster sama sekali tak bisa menjelaskan alasan hukumnya. Hanya berdasarkan konstitusi, adalah sesuatu yang sumir.

Baca Juga :   Ketua KPU Manggarai: Ada Kemungkinan PAW Anggota PPK Terlibat Kasus Penganiayaan Berat

‘Lantas jika logika Koster kita pakai, bisa menghancurkan pariwisata Bali. Logika konstitusi adalah penjajahan harus dihapuskan. Maka konsekuensinya wisatwan Cina juga dilarang ke Bali karena menjajah Tibet dan Taiwan. Wisatawan Rusia dilarang ke Bali karena menginvasi Ukraina. Wisatawan AS dilarang ke Bali karena menyerang Irak dan seterusnya. Ini sesuatu yang tak nalar dan tak logis,’ ujar Artha.

Kedua kata Arta lagi, dalam konteks ini gubernur Bali telah melawan kebijakan presiden Indonesia yang tegas menyatakan jangan campuradukkan olahraga dengan politik. ‘Ini pembangkangan yang kedua kalinya,’ lanjut Artha.

Ketiga, gubernur tak memihak pada kepentingan rakyat Bali khususnya pengembangan pariwisata pasca pemulihan. Maka pertanyaannya, kenapa ngotot? Karena sudah telanjur melangkah salah saat menolak Israel d U-20. ‘Jadi penolakan sekarang lebih untuk menyelamatkan dirinya sendiri di mata publik agar tampak konsisten,’ tegas Artha.

Lantas bagaimana endimg kasus ini? Artha berkeyakinan bahwa WBG tetap jalan. Tapi bukan karena sikap politik Koster atau Pemerintah Pusat namun saya yakin tim Israel takut datang dan memilih mundur setelah ribut2 Piala Dunia kemarin. ‘Ini yang saya takutkan karena wisatawan Israelpun akan takut ke Bali. Ini berarti menurunkan jumlah wisatwan yang berkunjung ke Bali,’ tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC), Raja Sapta Oktohari menemui Gubernur Bali, Wayan Koster pada, Jumat 14 April 2023 di Jayasabha, Denpasar.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Wayan Koster menegaskan bahwa, amanat dan kewibawaan Konstitusi UUD Negara Republik Indonesia 1945 harus ditegakkan dalam penyelenggaraan World Beach Games 2023 di Bali, dengan menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan. Artinya, penyelenggaraan World Beach Games 2023 di Bali dilaksanakan tanpa kehadiran Tim Israel.

Baca Juga :   Bali Sangat Terbuka untuk Try Out Tim PON  

Koster tegas menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan WBG 2023, sembari berharap penyelenggaraan lancar dan sesuai konstitusi yang berlaku di negeri ini. Penegasan Koster ini merespon berita di media social bahwa Gubernur Bali 1000 persen mendukung WBG 2023 meskipun ada Israel. Ia pun menegaskan bahwa berita tersebut tidak benar, karena faktanya ia tetap pada sikapnya yaitu konsisten menolak kehadiran Tim Israel.

“Baru saja kami berdiskusi bersama Pak Menpora dan Pak Okto (Ketum KOI). Kita membicarakan agar bagaimana World Beach Games ini berjalan dengan baik dan segi tata kelola berjalan dengan lancar,” ujar Gubernur Koster.

Oleh karena itu lanjut Koster, telah ada kesepakatan Bali tuan rumah maka Pemprov Bali dan dirinya, akan memberi dukungan penuh agar event internasional ini berjalan lancar dan sukses. ‘Intinya World Beach Games sesuai amanat konstitusi,” tambah Gubernur Koster. (W-49)

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya