Pemprov Akan Siapkan ‘Merk Bali’ Untuk Semua Produk Asli Bali

13/02/2021 02:05
Gubernur Bali Wayan Koster (tiga dari kiri) saat membuka secara resmi Mahasabha Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas pada, Jumat, 12 Februari 2021.
banner-single

KLUNGKUNG Jurnal Bali –

Seluruh produk asli Bali akan diberikan merek Bali. Pemerintah Provinsi Bali sedang merancang pemberian merek Bali terhadap semua jenis barang, konsumsi maupun non konsumsi yang merupakan hasil produksi masyarakat Bali. ‘Saat ini saya sedang siapkan Merk Bali dari Produk asli Bali untuk siap di ekspor. Jadi leluhur kita sudah menyiapkan Bali ini untuk lahan pertanian, peternakan yang cocok dengan berbagai produknya seperti Kopi Bali, Jeruk Bali, Salak Bali, Manggis Bali, Beras Bali, Sapi Bali, Babi Bali, Ayam Bali, hingga Arak Bali,’ ujar Gubernur Bali Wayan Koster saat membuka secara resmi Mahasabha Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas pada, Jumat, 12 Februari 2021.

 

Saat membuka secara resmi Mahasabha Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas di Klungkung pada Jumat 12 Februari 2021, Gubernur Bali, Wayan Koster mengajak Pratisentana Sira Arya Gajah Para untuk bersatu membangun kekuatan secara bersama-sama membangun Bali sesuai Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala.

“Mahasabha ini sangat penting dilaksanakan untuk memperkuat jati diri kita sebagai warga Bali, sekaligus momentum untuk menyatukan kekuatan membangun Bali, mengingat Bali merupakan Pulau yang kecil. Namun alam Bali dianugerahi kekayaan yang luar biasa dengan alamnya yang indah, dengan manusianya yang unggul, dan budayanya yang luhur, untuk itu apa yang sudah menjadi warisan leluhur kita harus dijaga dan dilindungi,” ujar Gubernur Bali asal Desa Sembiran Buleleng ini.

Menurut Koster, berdasarkan sejarah peradaban Bali mulai dari Bali Kuno sampai dengan hasil ‘research’ para ilmuan, disebutkan orang Bali itu termasuk orang yang unggul. Keunggulan orang Bali dapat dilihat dari hasil kebudayaannya yang kaya, unik dan sampai saat ini dikenal dunia.

Baca Juga :   Romo Subhaga, Imam Katolik Pertama Putra Asli Bali Tutup Usia

“Karena itulah, saat saya dilantik sebagai Gubernur Bali pada tahun 2018, di periode pertama saya membuat kebijakan yang berpihak kepada Pemajuan Kebudayaan Bali yang sekaligus memberikan dampak peningkatan ekonomi masyarakat Bali, seperti lahirnya Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali, dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali,’ ujarnya.

Berdayakan Kekayaan Budaya Bali

Komitmen Gubernur Koster dalam memajukan Kebudayaan Bali memang telah ditunjukan dengan membuat beberapa regulasi tentang kebudayaan Bali secara umum dan hasil karya cipta masyarakat Bali yang sepatutnya dilindungi. Kebijakan terbaru yang dibuatnya adalah menetapkan setiap hari Selasa, masyarakat Bali diimbau menenakan kostum berbahan tenunan asli Bali seperti kain endek. “Untuk melestarikan keberadaan Kain Tenun Endek Bali, saya mengeluarkan SE Nomor 04 Tahun 2021 Tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali / Kain Tenun Tradisional Bali,” ungkapnya.

Tidak berhenti sampai disana, Bali yang diwarisi oleh alam yang kaya, baik dibidang kelautan, pertanian, dan peternakan ternyata mampu memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Bali, serta sudah memiliki merk dan branding. “Saya baru mempelajari kekayaan laut, ternyata kekayaan laut Bali luar biasa, serta terdapat jenis ikan yang unggul hingga diminati pasar ekspor,” sebutnya.

Begitu juga di bidang pertanian, di masa pandemi ini kami di Pemerintah berhasil mendorong Ekspor Manggis, Buah Naga, Salak, Mangga. Khusus untuk Manggis Bali, produksinya mencapai 4000 sampai 5000 ton per tahun ke Tiongkok dan paling banyak manggisnya berasal dari Kabupaten Tabanan. “Tiongkok sejatinya membutuhkan 9000 ton manggis. Namun kita di Bali, hanya mampu menyediakan 4000 sampai 5000 ton, dan kekurangannya diisi oleh daerah lain di indoensia. Tapi orang Tiongkok cerita, mereka paling suka manggis Bali,” ceritanya yang disambut tepuk tangan seraya menjelaskan */Bil

Baca Juga :   Giri Prasta Kembali Bernyanyi, Enggan Menyinggung Pilgub Bali 2024

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya