Rentin Sebut 80% Hewan Ternak di Bali Akan Divaksin Hingga Akhir Oktober

07/10/2022 04:18
Array
Para peserta foto bersama usai rapat bersama tim pertanian dari negara Australia di Ruang Pusdalops, Kantor BPBD Provinsi Bali, Rabu (5/10/2022). (FOTO/Humas)
banner-single

DENPASAR,Jurnalbali.com – 

Penanganan hewan rentan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Bali terus massif dilakukan pihak terkait. Dari data yang tercatat, jumlah ternak (sapi, kerbau, kambing dan babi) di Bali sebanyak 858.971 populasi, sudah mendapatkan vaksinasi sebanyak 194.032 atau rata rata 6.468 ekor perhari.

————-

Dengan semakin banyaknya vakdinator tambahan maka penanganan Hewan Rentan PMK (HRP) akan lebih cepat tertangani dan ditanggulangi. Setidaknya hingga akhir bulan Oktober, angka hewan ternak yangtelah divaksin akan mencapai 80 persen.

Hal itu diungkap Kepala BPBD Provinsi Bali I Made Rentin dalam rapat bersama tim pertanian dari negara Australia di Ruang Pusdalops, Rabu (5/10/2022). Rapat tersebut juga dihadiri pihak Balai Karantina Provinsi Bali, yang membackup data-data falid terkait penanganan PMK di Bali.  

Rentin menjabarkan sejumlah upaya yang dilakukannya bersama tim reaksi cepat  dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali dan seluruh Kabupaten se-Bali untuk mencapai target 80% penanganan vaksinasi pada akhir bulan oktober (maksimal di tanggal 26 oktober) mendatang.

Dikatakan, bahwa penguatan Bioscurity dilakukannya bersama instansi terkait dalam rangka pembebasan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Bali.

“Kami dari BPBD Provinsi Bali membentuk tim reaksi cepat sudah turun ke beberapa daerah berbasis kecamatan untuk melakukan desfinasi penyemprotan terhadap hewan dan ternak warga. Hal ini rutin kami lakukan agar tidak terjadi pengembangan drastis terhadap penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak”, ungkapnya dalam rapat bersama tim pertanian dari negara Australia yang didampingi oleh balai karantina, di Ruang Pusdalops, Rabu (5/10).

Selain itu, upaya percepatan penambahan vaksinator juga dilakukan sebagai upaya untuk dengan membagi tugas bersama dinas terkait, balai karantina, dan dinas pertanian untuk melaksanakan proses bioscurity.

Baca Juga :   Tujuh Nyawa Melayang dan Jembatan Roboh Akibat Banjir Melumat Bali

Pengawasan terhadap pintu masuk Bali baik itu pelabuhan Gilimanuk, pelabuhan Padangbai, pelabuhan Benoa dan juga Bandara Internasional Ngurah Rai juga menjadi prioritas utama.

Dan balai karantina pertanian yang merupakan  referentasi dari Kementerian Pertanian, sesuai arahan dari Menkomarves harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari angkasa pura dan otoritas bandara. Karena menjadi tugas penting bersama untuk memutus perkembangan Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Rentan PMK (HRP). (*/W-49)

Penulis|Bily Oja|Editor|Edo

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya