Duta Seni Kota Denpasar Tampilkan ‘Manah Toya Ning’, Penonton Berjubel Taman Bunga Hancur

13/06/2022 02:56
Array
Salah satu pentas seni pada pembukaan PKB 2022. (FOTO/Ist)
banner-single

DENPASAR,Jurnalbali.com –

Peed aya (pawai) pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV Tahun 2022 yang dibuka secara resmi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala, Denpasar, Minggu 12 Juni 2022, benar-benar menghibur ribuan penonton.

—————

Ribuan penonton tersebut begitu antusias menyaksikan pawai kesenian yang ditampilkan pada acara pembukaan. Sayangnya, tempat yang nyaman bagi penonton untuk dapat menyaksikan seluruh rangkaian pawai seni, tidak tersedia dengan memadai.

Lantaran kondisi tersebut, penonton pun berdesakan baik di sisi selatan tempat pawai, tepatnya di belakang panggung maupun di sisi utara tempat pawai, seluruhnya dijejali penonton yang berdesakan.

Pantauan media ini, di sisi selatan atau tepatnya di belakang panggung pembukaan, penonton berdesakan. Ada yang menaiki pagar, ada yang berdiri di atas kursi dan begitu banyak penonton yang melintasi taman bunga hingga bunga-bunga hancur terinjak-injak.  

Perwakilan Kota Denpasar pada acara pembukaan PKB 2022 menampilkan ‘Manah Toya Ning’ yang cukup antusias dilihat penonton. Tarian kolosal ini dibawakan oleh Sekaa Asti Sweta Swara, Kelurahan Sesetan. 

Tak hanya Mendagri Tito Karnavian, pawai pembukaan juga dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekraf Sandiaga S Uno, Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, dan Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Ketua TP PKK Denpasar Ny Sagung Antari Jaya Negara, dan Sekda Ida Bagus Alit Wiradana.

Diawali dengan papan nama Pemkot Denpasar, rangkaian peed aya duta Denpasar juga menampilkan peragaan busana Bali Payas Agung, dilanjutkan dengan penari Legong, penari Kedis Kokokan yang diiringi Gambelan Bumbang. Tampak pula iringan Tedung, Bebandrangan, dan Ubon-Ubon. Dilanjutkan dengan tradisi Megayod dan Ogoh-ogoh Dewi Danu yang diiringi Tabuh Adhi Merdangga.

Baca Juga :   Bali Kembali Terapkan PPKM Level 3

Koordinator sekaa I Made Widiartha menjelaskan, masyarakat Kota Denpasar sangat memahami peran penting air sebagai sumber kehidupan. Sehingga air harus dihormati dan dilindungi keberadaannya dari hulu hingga ke hilir.

Dijelaskannya, dalam pawai PKB kali ini Kota Denpasar diwakili oleh Sekaa Asti Sweta Swara Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, membawakan kesenian dan tradisi dalam balutan prosesi ‘Manah Toya Ning’. Konsep ini lahir dari sebuah tradisi budaya pada masyarakat Hindu di Bali dalam rangkaian upacara ngaben/palebon.

“Dalam pawai kali ini duta Kota Denpasar hanya menampilkan miniatur dari prosesi manah toya ning. Ini yang sering dilakukan saat upacara palebon atau ngaben yang memiliki makna agar manusia dilapangkan jalannya menuju sunia loka atau kehidupan yang abadi setelah tiada,” jelasnya.

“Prosesi ini menunjukkan, air benar-benar menjadi sarana yang sangat berguna bagi manusia tidak hanya dalam kehidupan, namun saat telah tiada pun air dalam bentuk tirta ini menjadi penting, bagaikan kunci yang digunakan umat Hindu di Bali dalam menuju pembebasannya,” imbuh Widhiarta.

Walikota Jaya Negara di sela meninjau kesiapan tim kesenian pawai mengatakan bahwa Pemkot Denpasar mendukung penuh PKB. Ajang PKB ini dapat menjadi wahana bagi seniman Kota Denpasar untuk mengembangkan seni dan kebudayaan serta kearifan lokal sebagai ajang pelestarian dan penguatan dalam berkesenian.

“PKB ini merupakan ajang apresiasi seni bagi seluruh seniman di Kota Denpasar sebagai upaya pelestarian dan pengembangan seni,” jelas Walikota Jaya Negara.

Untuk diketahui, Pemkot Denpasar mengirimkan 24 tim duta kesenian yang akan berlaga di PKB XLIV. Untuk tahun ini sebanyak 1.910 seniman terlibat dalam PKB XLIV. Selain mengikuti pelepasan peed aya di Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Wawali Arya Wibawa bersama istri Ny Ayu Kristi Arya Wibawa juga menghadiri pentas perdana gelaran PKB XLIV yang ditandai dengan Rekasedana Sendratari Catur Kumba Mahosadhi. (*/Bil)

Baca Juga :   Dengan Semangat Bersatu di Tanah Rantau, Warga Flores Timur dan Lembata Deklarasikan Forkom Tite Hena

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya