Sejak Indonesia Merdeka, Jalan ke Rego Baru Diaspal Hotmix

02/08/2021 03:52
Aspal hotmix di jalur Hita menuju Rego. (FOTO/Ist)
banner-single

LABUAN BAJO Jurnalbali.com

Jeritan derita panjang warga Kecamatan Masang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat NTT, tentang sarana jalan yang layak dan beraspal tampaknya akan segera berakhir. Pasalnya, ruas jalan raya di Kecamatan tersebut, saat ini sedang dalam pengerjaan aspal hotmix.

Ruas jalan dari Hita menuju Rego, Pateng hingga Wontong misalnya, pengerjaannya oleh PT Floresco sudah hampir rampung.

Maka dalam waktu tak lama lagi, warga Rego, Kengko, Wontong, Lewat, Baru dan kampung sekitarnya, tidak lagi sengsara harus menumpang kendaraan truk, seperti Jasa Samudra, Sinar Hidup dan Sinar Surya, yang selama puluhan tahun berjasa sebagai moda transport utama di wilayah itu.

Tiga kendaraan truk modifikasi tersebut yang disebut warga setempat dengan nama oto kolt, sebentar lagi ‘pensiun’dan diganti dengan kendaraan peribadi atau bemo yang layak jalan dan layak ditumpangi.

Salah seorang warga Rego, Aloisius Basri yang pulang kampung dari Labuan Bajo menuju Rego beberapa hari lalu sempat membuat siaran langsung perjalanannya dengan mobil Avansa di akun face book miliknya.

Sepanjang perjalanan ia melakukan reportasi layaknya wartawan yang melakukan laporan pandangan mata tentang indahnya pemandangan di sepanjang jalan dari Hita menuju Rego.

Kampung Rego memang bukanlah satu-satunya tujuan akhir dari jalan yang telah dihotmix tersebut. Masih ada beberapa kampung lain sepanjang rute tersebut yang juga ikut menikmati aspal hotmix yang sudah dirindukan secara turun temurun selama 76 tahun Indonesia merdeka.

Padahal di wilayah Hamente Rego terdapat beberapa obyek wisata yang layak dikembangkan sebagai obyek wisata unggulan yang memerlukan sarana jalan yang layak.

Sekitar 15 Km dari kampung Rego dan Kengko, ada kampung Wontong. Kampung ini punya dua obyek wisata unggulan yaitu Hano Ndoeng (Danau Ndoeng) yang membentang persis dibawah obyek wisata lainnya yaitu Watu Empo Sanga.

Baca Juga :   Dewan Bali Tegaskan Revisi Perda RTRW Tidak Merevisi Tata Ruang untuk Terminal LNG

Watu Empo Sanga adalah obyek wisata arkeologi, dimana terdapat gua di atas bukit batu dengan stalatik dan stalamik yang indah luar biasa.

Itu kabar baiknya. Nah, ini dia kabar buruknya. Ruas jalan dari Kampung Nawor menuju kampung Hita yang tadinya juga masuk dalam skema pengaspalan hotmix bakal terbengkelai tidak karuan.

Ruas jalan tersebut konon sudah tidak dikerjakan karena kontraktornya melarikan diri. “Sayang sekali, kontraktornya melarikan diri,’ ujar Wakil Ketua DPRD Manggarai Barat Marsel Jeramun yang dihubungi via sambungan telepon seluler Senin, 2 Agustus 2021.

Marsel Jeramun sangat menyesalkan kelakuan kontraktor yang tidak bertanggungjawab atas pengerjaan jalan tersebut. ‘Memang susah. Saya dengar, kontraktor tidak punya oto (Kendaraan proyek-red), tidak punya alat berat untuk mengaspal jalan,’ ujar Marsel.

Wakil Ketua DPRD Manggarai Barat dari PAN ini lantas meminta pihak-pihak terkait untuk mengawasi pengerjaan jalan yang dianggarkan pada APBD Provinsi tersebut.

‘Saya minta Dinas PU Provinsi mengawasi pengerjaan proyek jalan tersebut. Kalau perlu Polisi ikut mengejar kontraktor yang meninggalkan pekerjaan jalan dari Nawor ke Hita tersebut,’ ujarnya. (*/Bil)

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya