Cerita Tua Golo Nggoer Soal Dugaan Galian C  Ilegal Milik PT BRL di Golo Mori Dan Indiksi Pembiaran Oleh Polda NTT

01/04/2023 11:34
Array
Lokasi bekas galian C PT BRL di wae Mese Nggoer, Golo Mori, Manggarai Barat-NTT. (FOTO/Rio)
banner-single

LABUAN BAJO, Jurnalbali.com –

Kisah pilu Mustajib selaku Tua Golo Nggoer, Desa Golo Mori yang menceritakan soal bagaimana awal mulanya PT. Bunga Raya Lestari (BRL) datang menemui dirinya di Nggoer, Desa Golo Mori, Kecamatan Komodo, Manggara Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meminta ijin melakukan aktivitas Galian C yang diduga secara ilegal di wilayahnya dengan proses akhir yang mengkhianati dirinya.

———–

Kepada media ini, Mustajib dengan nada kesal menjelaskan bahwa sekitar bulan Mei 2022, pihak PT. BRL datang menemuinya dan melakukan pendekatan secara budaya dan adat istiadat Manggarai agar diperkenankan melakukan aktivitas Galian C di  Wae Mese Nggoer (Sungai Nggoer), Desa Golo Mori sebagai ulayat kekuasaannya sebagai Tua Golo (Tuq adat) setempat. “BRL tidak memiliki ijin makanya mereka datang ke saya melalui budaya ” ujarnya Selasa, 28 Maret 2023.

Menurutnya, sebelumnya PT. BRL juga sudah melakukan pendekatan kepada pihak Desa Golo Mori dan oleh pihak Desa tidak ada keberatan untuk melakukan aktivitas Galian C yang diduga secara ilegal di Wae Mese Nggoer. “Meski secara pribadi saya tolak ya tapikan aparat sudah sepakat, saya juga tidak punya hak untuk menolak ya silahkan saja,” ujarnya.

BRL melakukan aktivitas Galian C di Wae Mese Nggoer sekitar 7 atau 8 bulan lamanya terhitung sejak bulan Mei hingga Desember 2022 dengan sebebas bebasnya. “Yang saya sesalkan ini PT. BRL inikan awalnya mereka datang dengan budaya dan pulang tanpa pamit dan tidak ada ucapan terimakasih sama sekali,” ujarnya dengan nada kecewa.

Padahal, lanjut Mustajib, setiap kali ada masalah, dirinya selalu saja dipanggil oleh PT. BRL untuk membantu menyelesaikan masalah sehingga aktivitas Galian C terus berjalan.

Baca Juga :   Enam Pembobol ATM Ditangkap di Vila, Seorang Residivis Ditembak

“Dulukan ada penolakan dari warga melalui pemberitaan media massa itu, tapi saya juga diminta berbicara ke media untuk membela mereka. Waktu pembebasan lahan milik warga juga agar mobilisasi alat berat dan bisa masuk ke Kali ya saya juga yang datang bawa tu,ak ketemu warga. Tapi sayangnya justeru tidak ada ucapan terimakasih sama sekali. Mereka pulang tanpa pamit dan tidak ada ucapan terimakasih sama sekali,” ujarnya. 

Ia menjelaskan bahwa material itu dipake untuk bangun kawasan ekonomi khusus di ITDC Golo Mori. Selain itu, saat PT. BRL beroperasi, tidak ada penertiban dari Polisi, Pemda Mabar, mau sidak dari DPRD Mabar. “Ya mungkin mereka sudah pegang polisi makanya polisi tidak datang,” kesalnya.

Secara terpisah, Sekertaris Desa Golo Mori, Abdul Arsad saat ditemui di Kantor Desa pada Selasa, 28 Maret 2023 menjelaskan bahwa PT. BRL tidak pernah menunjukan dokumen bahwa BRL sudah mengantong ijin Galian C. “Mereka tidak pernah menunjukan dokumen kepada kami (aparat desa). Mereka datang ke Desa ya sifatnya hanya pemberitahuan,” ujarnya.

Mirisnya, aktivitas galian C yang dilakukan oleh PT. BRL justeru tidak ada kontribusi sama sekali kepada Desa Golo Mori. “Tidak ada kontribusi. Paling ya bantuan rumah ibadat saja yaitu 35 juta untuk Kapela Nggoer dan 35 juta untuk Masjid. Air minum yang mereka janjikan ya tidak ada realisasi sama sekali,” ujarnya diamini oleh anggota BPD dan staff desa yang hadir.

Arsad menjelaskam bahwa material itu diambil oleh PT. BRL untuk proyek pembangunan ITDC. Selain itu, juga dipake untuk produksi beatching plant. Senada dengan Tua Golo Nggoer Mustajib, Arsad juga menegaskan bahwa PT. BRL tidak mengantong ijin resmi. “Tidak ada ijin mereka itu,” ujarnya.

Baca Juga :   Menpora Kena ‘Prank’ Koster, Putu Artha Menduga Israel Tak Akan Datang Bukan Karena Penolakan Koster

Media ini juga beberapa kali memberitakan masalah Galian C oleh PT. BRL di Golo Mori bahkan DPRD Mabar Alm. Blasius Janu pernah mendesak Polda NTT agar segera turun tangan mengusut tuntas dugaan korupsi oleh oknum yang membiarkan Galian C ini berjalan. Sayangnya, hingga hari ini Polda NTT terkesan masa bodoh bahkan ada indikasi pembiaran kepada PT BRL untuk mengobok obok Wae Mese Nggoer. (*/Rio)

Rekomendasi Anda

banner-single-post2
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Terkini Lainnya