LABUAN BAJO, Jurnalbali.com –
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat, Benny K Harman dan Ricardo Cundawan bersepakat untuk menyelesaiakan kasus yang terjadi pada Tanggal 24 Mei 2022 di Restoran Mai Cenggo Labuan Bajo untuk diselesaikan dengan cara berdamai secara kekeluargaan.
————–
Perdamaian ini digelar di Polres Mabar sekaligus untuk mencabu laporan yang pernah dilaporkan oleh Ricardo kepada Benny K Harman dan Laporan Benny K Harman kepada Ricardo Cundawan beberapa waktu lalu. Pernyataan ini disampaikan oleh kedua belah pihak dihadapan Polisi Polres Mabar dan dihadapan wartawan pada Jumat, 10 Juni 2022.
Kesepakatan Perdamaian ini disaksikan oleh Wakapolres Mabar, Kompol Sepuh Ade Irsyam Siregar, Kasat Reskrim, Ridwan dan Penyidik Adhar. Pada kesempatan pertama, Wakapolres mempersilahkan Ricardo Cundawan untuk menyampaikan pernyataannya kesepakatannya.
Ricardo yang didampingi kelurgannya menyampaikan permohonan maaf kepada kelaurga besar BKH atas kejadian pada 24 Mei 2022 di Restoran Mai Cenggo Labuan Bajo. Dia juga berkomitmen untuk mencabut laporan polisi terhadap BKH atas dugaan penganiayaan.
“Saya Ricardo Cundawan beserta keluarga besar menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak Benny K Harman berserta keluarga atas terjadinya kejadian antara saya dengan bapak Benny K Harman pada hari Selasa tanggal 24 Mei 2022 di Restoran Mai Cenggo,’ ujarnya membacakan pernyataan.
Ditambahkan, ia juga mau menyampaikan bahwa untuk peristiwa tersebut, kedua belah pihak telah sepakat untuk berdamai dan menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan tanpa ada paksaan dari pihak manapun, sehingga ia akan mencabut laporan polisi dan tidak akan menuntut secara hukum lagi atas peristiwa tersebut.
‘Saya berharap dikemudian hari masalah ini tidak akan dipermasalahkan lagi,” ujarnya dihadapan polisi dan keluarga BKH.
Perdamaian ini tidak dihadiri oleh BKH dan hanya diwakili oleh Istrinya, Maria Goreti Ernawati dan dan anak perempuannya, Maria Cacelia Stevi Harman.
Maria Cacelia Stevi Harman adalah salah satu saksi yang ada di TKP pada saat kejadian.
Dihadapan media, Maria Cacelia Stevi Harman mengaku jika kasus ini sudah menciptakan kegaduhan dalam negeri. Bahkan kata dia, kasus ini, telah mencoreng patiwisata Labuan Bajo.
Ia mengaku berterimakasih kepada semua pihak yang menghantarkan supaya kasus ini bisa berdamai.
“Saya Maria Cacelia Harman saya anak dari pak BKH juga sekaligus saksi dari peristiwa di salah satu restoran yang terjadi pada 24 Mei 2022. Terima kasih kepada semuanya sudah meluangkan waktunya untuk hadir di sini. Kami juga mau berterima kasih kepada Pak Kapolri dan Polres Mabar beserta jajarannya karena proses hukum ini telah menghantarkan kedua belah pihak untuk berdamai,” ujarnya.
Ia juga minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia masyarakat NTT juga saudara Ricardo.
Dijelaskan, saat ini tidak melihat lagi siapa yang salah siapa yang benar. Pihaknya juga minta maaf karena kesalahpahaman tersebut sudah menimbulkan kegaduhan kegaduhan dalam masyarakat.
“Juga kami lebih minta maaf lagi karena kasus ini malah mengangkat hal yang negatif dari Labuan Bajo ke seluruh negeri padahal seharusnya kita semua bertanggung jawab karena Labuan Bajo adalah kota pariwisata kita semua bertanggung jawab untuk mengangkat hal-hal positif saja ke tingkat nasional. Jadi mari kita sama-sama petik saja hal positifnya dari Kejadian ini lalu kita maju ke depan dan menyamakan tujuan kita yaitu untuk memberikan hal yang terbaik untuk Flores dan untuk tamu-tamu yang akan datang. Jadi terima kasih banyak terima kasih,” ujarnya menutup pembicaraan. (*/Rio)