LABUAN BAJO Jurnalbali.com
Kasus bencana kelaparan yang melanda petani di Lembor, Kecamatan Lembor, Manggarai Barat-Nusa Tenggara Timur terus menjadi sorotan banyak pihak. Bagaimana tidak, Pemerintah Daerah Manggarai Barat (Pemda Mabar) dan anggota DPRD Mabar terkesan kompak membiarkan para petani ini melarat hingga nyaris tak tersentuh bantuan dari Pemda.
———————-
Sikap apatis Pemda dan DPRD Mabar ini menuai keritikan dari Pengamat Kebijakan Publik, Stefanus Gandi. Ia melihat, justru anggota Dewan Mabar hanya sigap turun ke masyarakat ketika musim politik pileg atau hajatan politik lainnya.
DPRD Mabar sebagai mandat rakyat seharusnya lantang menyampaikan aspriasi rakyat kepada pemerintah daerah agar segera memberikan bantuan kepada masyarakat yang sudah hampir setahun dilanda bencana kelaparan.
Evan menjelaskaan bahwa bencana kelaparan yang tengah melanda Kecamatan Lembor di harapkan segera menjadi atensi anggota dewan di Mabar untuk segera berkordinasi dengan pemerintah dalam menyiapkan bantuan beras kepada masyarakat yang terdampak.
“Saya mengharapkan adanya inisiatif dari Dewan mabar untuk mendorong dengan sungguh sungguh kepada Pemda Mabar agar segera memberikan solusi . Salah satu respons yang di harapkan masyarakat adalah dengan mengoperasikan pasar beras murah yang di subsidi oleh pemda sehingga harga menjadi lebih terjangkau,” ujarnya Selasa 01 November 2021 di Jakarta.
Ia berharap agar anggota Dewan Mabar lebih sensitive terhadap masalah kemanusiaan. “Cobalah, bapak bapak dewan di Labuan Bajo (Mabar) agar lebih sensitive dengan isu kemanusian seperti krisis pangan yang tengah melanda di kecamatan lembor. Jangan nanti tunggu mau pemilu saja gerak cepatntya,” ujarnya. (*/Rio)