LABUAN BAJO Jurnalbali.com

Mantan asisten III Bupati Mabar era Gusti Dula, Agus Hama sesalkan pernyataan salah satu pegawai bagian Aset Pemda Mabar, Jimi yang menyatakan bahwa Pemda Mabar tidak memiliki data soal berapa jumlah luas areal aset tanah milik Pemda di dalam Kota Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores-NTT.

————————

Ia pun membantah dengan keras pernyataan tersebut. Karena menurut dia, sesungguhnya data asset tanah Pemda Mabar sudah ada sejak lama. Data itu ada di Pemda Mabar, yaitu di Bagian Tatah Pemerintahan (Tapem).

Dikatakan, sejak pengukuran yang dilakukan oleh tim terpadu pada tahun 1984 waktu masih Kabupaten Manggarai dibawah kepemimpinan Bupati Frans Dula Burhan, pemerintah sudah mengantongi data total luas areal tanah Pemda Mabar yang ada di dalam kota Labuan Bajo seluas 328 hektar are.

“328 (Ha) yang saya jelaskan dulu itu hasil pengukuran. Termasuk juga tanah orang yang sudah diganti itu toh yang di dalam itu. (Termasuk yang dibatu cermin) ya semua semualah yang diukur dulu seluruhnya. Itu ada di Bgian Tapem  (Tata Pemerintahan) data itu. Di Tapem itu ada itu luas 328 Ha itu,” ujarnya.

Dikatakan juga, bahwa lokasi aset tanah Pemda itu tersebar di beberapa titik lokasi. “Itu pengukuran masih (Kabupaten) Manggarai punya hasil pengukuran itu. Masih Bupati Burhan waktu pengukuran tahun 1984. Semua data itu dulu ada di Tapem karena kita pernah bicarakan itu dulu.  Setiap pertemuan kita ada omong tentang itu dulu. Jadi tidak benar kalau Pemda tidak punya data,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa waktu dirinya masih menjabat sebagai asisten III Bupati Mabar (era Gusti Dula) pihaknya selalu melihat peta aset tanah Pemda yang luasnya 328 Ha hasil pengukuran Pemda Manggara pada saat itu.

“Dulu saya pernah melihat peta hasil pengukuran tapi adanya di Pem dulu. Kemungkinan begini sudah ada penyitaan lagi itu,” ujarnya.

Adapun lokasi tanah Pemda yang ada di dalam Kota Labuan Bajo yakni; kawasan Bandara Udara Komodo, kawasan kantor Bupati, arah kantor PAM dan sekitarnya. “Terus yang ke Cowang Dereng itu yang sudah ada tanah Mampatnya. Kemudian ke kantor DPRD (Mabar) ke sana itu, (kantor) Samsat, rumah jabatan (Bupati dan Wakil Bupati Mabar) itu semuah tanah Pemda (Mabar),” ujarnya. (*/Rio)