BORONG,Jurnalbali.com –
Korban-korban masalah kemanusiaan di wilayah Provinsi NTT dari tahun ke tahun selalu saja meningkat jumlahnya. Perhatian pemerintah setempat tampaknya kurang maksimal. Di wilayah Kabupaten Manggarai Timur, terdapat sejumlah warga yang hingga kini menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang belum tersentuh penanganan dari pemerintah.
———–
Namun pada Kamis, 20 Juli 2023, Pemerintah Pusat turun tangan. Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini berkunjung ke kabupaten Manggarai Timur, tepatnya di Kota Borong, Ibu Kota kabupaten Manggarai Timur.
Rombongan Mensos, bergerak dari Labuan Bajo Manggarai Barat, menempuh jalan darat selama lebih kurang 6 jam untuk tiba di Kabupaten Manggarai Timur. Mensos sendiri dalam kunjungan tersebut tampak dalam kondisi kesehatan yang kurang fit. Namun begitu tiba di Kota Borong, rombongan langsung menggelar acara di Rana Loba Caffe House, Borong.
Kunjungan Mensos Risma di Manggarai Timur merupakan rangkaian ATENSI kemanusiaan dari Kemensos RI terhadap masalah kemanusiaan di wilayah pelosok Indonesia, khususnya korban TPPO serta kelompok berkebutuhan khusus di Provinsi NTT.
Mensos Risma disambut oleh Sekretaris Daerah Manggarai Timur, Ir. Boni Hasudungan Siregar, didampingi oleh Kadis Sosial Manggarai Timur Matias Mingga, dan Kapolres Manggarai Timur, AKBP I Ketut Widiarta, S.H.,S.I.K.,M.Si.
Selain itu juga tampak, sejumlah staf serta Pimpinan OPD di lingkup Setda Manggarai Timur terpantau hadir menyambut kunjungan Ibu Menteri Risma pada Kamis siang itu.
Jumlah korban TPPO yang ditemui Mensos Tri Rismaharini di Manggarai Timur dalam rangkaian kunjungan tersebut sebanyak 7 orang. Mereka terdiri dari 5 orang dewasa dan 2 orang balita.
Dari jumlah itu, tercatat ada dua pasang suami istri, masing-masing dari pasangan keluarga Narsisius Madi membawa serta 2 balita, dan pasangan suami istri keluarga Konstantinus Pelang. Selain itu satu orang dewasa atas nama Vinsensius Laus.
Korban TPPO asal Kabupaten Manggarai itu sebelumnya mendapat tawaran bekerja di perusahaan kelapa sawit milik swasta di Provinsi Kalimantan Tengah. Beruntung, jadwal keberangkatan berhasil digagalkan oleh oleh Satgas TPPO Polres manggarai Timur.
Dalam agenda kunker perdana Mensos Tri Rismaharini pada Kamis tersebut, korban TPPO asal Manggarai Timur tersebut masing-masing mendapat bantuan ATENSI Kemensos bernilai belasan juta rupiah.
Tak hanya itu, melalui bantuan ATENSI Kementerian Sosial tersebut, Mensos Tri Rismaharini juga melunasi hutang pinjaman istri seorang korban TPPO atas nama Narsisius Madi, sebesar Rp7.529.000 serta pinjaman dari Konstantinus Pelang senilai Rp2.000.000, disalurkan lewat Sentra Efata Kupang dan Direktorat KBK.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh tim Kemensos, diketahui bahwa pinjaman uang oleh masing-masing korban TPPO tersebut rencananya akan digunakan sebagai bekal perjalanan ke Kalimantan Tengah.
Sementara rincian bantuan ATENSI yang disalurkan langsung oleh Mensos Tri Rismaharini masing-masing korban TPPO tersebut adalah sebagai berikut; Bantuan ATENSI Mensos kepada keluarga korban TPPO atas nama Narsisius Madi, senilai Rp18.194.850.
Rincian bantuan itu berupa alat sistem pertanian (Alsintan) mesin perontok padi sebanyak 1 unit, tambahan nutrisi untuk pemenuhan kebutuhan gizi 2 orangbalita dan perlengkapan pelajar anak TK PAUD. Sedangkan keluarga korban TPPO atas nama Konstantinus Pelang mendapatkan bantuan ATENSI TPPO Rp5.525.000 dari Mensos.
Rincian bantuan itu berupa dana dorong pemberdayaan usaha peternakan ayam, masing-masing sebanyak 25 ekor ayam broiler dan ayam kampung sebanyak 5 ekor, pakan ternak, serta alat dan bahan usaha peternakan.
Selain itu, Konstantinus juga mendapatkan bantuan peralatan usaha barbershop atau alat untuk cukur rambut guna mendukung keahliannya di bidang pangkas rambut.
Satu lagi korban TPPO atas nama Vinsensius Laus Ndak, berdasarkan hasil asesmen oleh tim Kemensos, sangat potensial mengikuti latihan keterampilan vokasional di sentra Kemensos di Efata di Kupang.
Penulis||Kontributor JB||Editor||Edo